Rumput laut merupakan salah satu komoditi unggulan perikanan Sultra, mengingat luas areal budidaya yang dikelola sekitar 9.835,9 hektar, dengan volume rumput laut kering 73.247,1 ton. Sedangkan luas areal yang belum dikelola sebesar 36.428 hektar.
Yang diperkirakan dapat memproduksi 262.073,5 ton per tahun, dengan produktivitas 1,3-3,84 ton per hektar, sehingga dengan masa panen 3-5 kali per tahun maka Sultra dapat memproduksi rumput laut sebesar 335.320,7 ton setiap tahun. Untuk lokasi journalist trip (JT) wartawan lingkungan Sultra beberapa waktu lalu, yaitu Kabupaten Wakatobi memiliki luas perairan budidaya seluas 1,399 juta hektar, dengan produksi 9 ribu ton per sekali panen (3 bulan,red), tetapi saat ini baru tercapai produksi 150 ton per sekali panen.
Berdasarkan data Bank Indonesia (BI) Kendari, sebagian besar penduduk Sultra bekerja pada sektor pertanian. Lebih dari 50 persen pekerja di Sultra bekerja pada sektor ini. Untuk tahun 2009 saja, jumlah pekerja di sektor pertanian sebanyak 502.886 orang atau 53 persen dari total pekerja se-Sultra. Yang juga berarti pengelolaan pertanian yang baik, berpotensi untuk menjadi salah satu solusi mengurangi pengangguran di Sultra.
Karena itu usaha Pemda Wakatobi harus lebih fokus lagi, sehingga menjadi skala usaha yang optimal tentunya dengan memperhatikan carying capacity (daya dukung lingkungan), sehingga potensi yang besar ini dapat menjadi pusat balai benih se-Sultra, dan dapat mensuplai benih. "Kalau hal ini tercapai maka Pemkab dapat membangun gudang dan balai lelang, sehingga dapat bekerja sama dengan BI guna mendatangkan pembeli langsung dari daerah lain, dengan begitu Pemkab tidak perlu susah-susah lagi mendatangkan pembeli. Selain itu karena pengalaman masyarakatnya, tidak menutup kemungkinan Wakatobi juga dapat menjadi sentra training rumput laut, pasalnya budidaya rumput laut telah dilakukan secara turun temurun oleh warga," ujar Project Leader Joint Program TNC-WWF, Veda Santiaji ketika ditemui wartawan JT di
kantornya.
Diambil dari : Kendari Pos
Kembangkan Potensi Wisata Daerah
BalasHapus